Asam Durian

Minggu, 09 November 2008


Asam Durian

Bagi orang-orang yang di luar Provinsi Bengkulu, mendengar kata buah durian mungkin suatu makanan dari buah-buahan yang mempuyai nilai ekonomis yang yang tinggi. Hal ini disebabkan karena ketersediaan dari pohon itu sendiri yang hampir habis apalagi di Pulau Jawa karena pohonya di jadikan bahan bangunan. Bagi masyarakat Provinsi Pengkulu, buah durian adalah makanan yang biasa-biasa saja, karena ketersediaan dari durian itu masih sangat banyak sekali, kalau pergi kehutan-hutan dibalakang rumah penduduk hampir setiap hutan itu dipenuhi dengan pohon durian yang umurnya suda mencapai ratusan tahun.

Setiap musim buah durian orang-orang Bengkulu kebingungungan terhadap buah durian, mengapa?, hal ini disebabkan oleh karena buah durian jumlahnya yang melimpah ruah. Harga durian pun sangat murah, kadangkalah mencapai Rp 500,00/buah, jadi kalau dibawa ke pasar untuk dijual harga jualnya tidak sebanding dengan modal membawa kepasar.

Dengan jumlahnya yang begitu banyak, orang-orang Bengkulu biasanya buah durian itu di awetkan, ada yang namaya lemapai durian, ada yang namanya asam durian atau oarang-orang bengkulu menyebutnya tempuyak. Tempuyak cara membuatnya mudah sekali, yaitu buah durian tersebut di belah dan diambil bagian inti dari buah durian tersebut yaitu yang menutupi biji dari durian itu. Intinya tersebut dikupulkan lalu dimasukan kedalam ember yang besar, setelah terkumpul dan memenuhi dari ember itu lalu ember tersebut, ditutup rapat-rapat. Biasanya dalam penyimpanan ini asasm durian tersebut bisa mencapai dua tahunan.

Fungsi dari tempuyak tersebut adalah untuk asam ketika menggulai ikan, atau campuran bahan gulai yang lainnya. Bau dari gulai yang diberi tempuyak ini harumya luar biasa, bahkan kalau kita makan bersama orang Bengkulu tidak terasa walaupun suda berkali-kali kita kita tambah nasi dipring kita itu. Ada juga tempuyak ini hanya digulai biasa tanpa campuran lainnya, jadi kalau masak suda masak gulainya itu mirip dengan gelamai hampir matang, warnanya kuing, sedikit asam. Kalau masakan yang ini bagi orang kecuali Bengkulu biasanya takut makannya karena teringat dengan menggendong bayi dan kebiasaan bayi apa?.

























Email this post

Design by Amanda @ Blogger Buster